Sabtu, 21 April 2012

Javier Zanetti






Javier Adelmar Zanetti Lahir pada tanggal 10 Agustus 1973 di Buenos Aires, Argentina.
Dia mendapat julukan "Pupi" di Argentina yang berarti "boneka". Setelah bermain di Italia, Zanetti kembali mendapat julukan yaitu "Il Tractor" yang berarti "traktor" karena kekuatan, keuletan dan staminanya. Kemampuan berlarinya melewati pemain bertahan lawan pun ditakuti ketika dia ikut membantu menyerang dari posisi aslinya yaitu bek kanan. Julukan lainnya adalah "Il Capitano" yang berarti "kapten", selain itu juga sebagai simbol kesetiaan dan loyalitasnya pada satu klub yaitu Inter Milan. Zanetti juga dikenal sebagai pemain serba bisa karena dapat bermain di banyak posisi.
Pada awal karirnya, Zanetti pernah ditolak masuk ke tim muda Independiente. Zanetti akhirnya bergabung dengan Talleres de Remedios de Escalada (tim divisi 2). Tetapi tidak lama kemudian, yaitu pada tahun 1993 dia pindah ke klub divisi satu Argentina, Banfield. Zanetti yang saat itu masih berumur 20 tahun memulai debutnya pada tanggal 12 September 1993. Zanetti juga sudah mengantongi 4 gol dalam 66 laga yang telah dilakoninya selama membela Banfield. Dan gol pertamanya terjadi 17 hari setelah dia merumput di Banfield saat melawan Newell's Ancient Boys yang berakhir dengan kedudukan 1 - 1.
Saat Zanetti membela Banfield, permainannya mulai berkembang dan banyak kemajuan. Hingga karena penampilannya yang menawan membuatnya menjadi incaran klub - klub besar dunia. Pada tahun 1995 dia akhirnya memilih ke Inter dan menjadi pembelian pertama dari Massimo Moratti. Debutnya bersama Inter terjadi pada tanggal 27 agustus 1995 saat Inter melawan Vicenza. Zanetti selalu mendapat kepercayaan sebagai pemain andalan Inter sejak dirinya dilatih oleh Luis Suarez pada tahun 1995.
Dari kepercayaan yang diberikan oleh pelatih akhirnya Zanetti bermain sangat mengejutkan. Kualitas Zanetti membuatnya menjadi pemain sepak bola yang dihormati hingga saat ini. Dia berhasil menjadi salah satu pemain Inter yang paling konsisten, dapat diandalkan dan bisa dipercaya. Dan Javier Zanetti merupakan pemain sepak bola yang cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Dan beberapa tahun kemudian Zanetti menjadi figur penting bagi rekan - rekannya di tim. Karena itu dia diangkat menjadi kapten tim, dan mendapatkannya dari pemain bertahan legenda Inter, Giuseppe Bergomi.
Zanetti merupakan satu-satunya orang non - Italia yang menjadi kapten untuk tim Serie A. Dan Zanetti sudah 13 musim memimpin Inter milan sebagai kapten tim. Zanetti telah tampil hampir dari 1000 laga bersama Inter sejak 1995. Zanetti merupakan satu dari sedikit pemain yang telah bermain lebih dari 1000 pertandingan resmi seumur hidupnya. Dan Zanetti Terpilih oleh Pelé sebagai 100 pemain terbaik dunia yang pernah ada. Zanetti juga melewati catatan kapten legendaris Inter dan Italia, Giuseppe Bergomi yang memegang 756 penampilan. Dan di serie A Zanetti bermain sebanyak 570 , itu membuat Zanetti sudah melewati rekor Dino Zoff (Juventus). Rekor tersebut kian membuat Zanetti sebagai salah satu legenda terbesar Inter. Zanetti juga masuk ke dalam jajaran lima besar pemain dengan koleksi caps terbanyak di kompetisi Eropa. Zanetti juga sudah melampaui koleksi Paolo Maldini (ACMilan) sebagai kapten tim yang paling banyak tampil di kompetisi Eropa, yakni 78 laga. Semuanya selama kurang lebih dari 16 tahun bermukim di Giuseppe Meazza.
Di Final Liga Champions 2010 pada 22 Mei 2010, Zanetti memainkan pertandingan resminya ke 700 bersama Inter Milan. Pada 20 Oktober 2010, Golnya ke gawang Tottenham menjadikannya sebagai pemain tertua yang mencetak gol di Liga Champions. Sebelumnya dipatahkan oleh Filippo Inzaghi (ACMilan) dan Ryan Giggs (Man.United).
Ayah dari Sol Zanetti dan Ignacio Zanetti ini sudah mengoleksi banyak gelar. 26 Mei 1998, Trofi pertama yang diraih Javier Zanetti bersama Internazionale, Piala UEFA 1997-98 di Paris, Prancis. Dan trofi Scudetto pertama yang diraih Javier Zanetti yaitu tahun 2005/06. Pertama kali juga Javier Zanetti memegang trofi Super Coppa Italia tahun 2005. Prestasi tertingginya saat dalam satu tahun, yakni 2010, dia mampu membantu Inter merebut lima trofi sekaligus, yaitu Scudetto, Coppa Italia, Liga Champions, Supercoppa Italia, dan Piala Dunia Antarklub. Javier Zanetti pun tak ketinggalan meraih Golden Foot award di Monte Carlo, Monaco, Senin (10/10) lalu. Dengan penghargaan Golden Foot tersebut, Zanetti menjadi pemain kelima Argentina yang menerimanya, Setelah Armando Maradona (2003), Alfredo Di Stefano (2004), Mario Kempes (2007), dan Francisco Varallo (2010). Hingga saat ini Zanetti sudah mengantar Inter meraih 23 trofi juara dari berbagai ajang kompotisi di dunia. Dengan berbagai torehan prestasi dan rekor, I Nerazzurri memang pantas memberikan apresiasi lebih kepada "Il Capitano" J. Zanetti.
Zanetti mulai bermain bagi Tim Nasional Argentina pada tanggal 16 November 1994 melawan Chili, Yang Saat itu Argentina masih dilatih oleh Daniel Passarella. Berselang beberapa tahun Javier Zanetti menjadi bagian penting dari Tim Nasional Argentina, Namun ada suatu kontroversi, setelah memperkuat timnas selama babak kualifikasi, sehingga Zanetti tidak dipanggil untuk memperkuat tim nasional Argentina untuk putaran final Piala Dunia 2006 oleh pelatih Jose Pekerman. Dan di tahun 2010, Zanetti kembali di panggil oleh Diego Maradona untuk memperkuat Timnas Argentina. Hingga saat ini Zanetti merupakan pemegang rekor caps dengan 145 pertandingan bersama tim nasional Argentina. Selama tampil dalam turnamen Olimpiade 1996 dan tiga kali Piala Dunia yaitu 1998, 2002 dan 2010.
Dari sifat sabar dan ketenangannya dalam bertanding itu yang membuat pujian datang dari seluruh dunia. Dan zanetti juga adalah sosok icon sepak bola yang harus ditiru oleh rekan - rekannya dan pemain dunia lainnya. Tidak banyak juga pemain - pemain dunia yang ingin mencotoh kepribadian sosok seorang Zanetti. Zanetti juga pernah dikaitkan dengan klub - klub besar di Eropa dengan harga transfer yang tinggi, tapi Zanetti menolaknya , karena menurut dia Inter Milan adalah rumah dan masa depannya. Zanetti  berencana setelah pensiun sebagai pemain akan tetap bekerja dengan Inter Milan. Di luar lapangan Zanetti juga terkenal akan jiwa sosialnya.Ia menjalankan yayasan bagi anak-anak tidak beruntung di Argentina. Dia dinobatkan sebagai duta SOS Children's Villages oleh FIFA untuk program di Argentina Pada 2005. Zanetti menerima penghargaan Ambrogino d'Orodari pemerintah kota Milan atas jiwa sosialnya. Zanetti juga adalah duta dunia untuk Olimpiade Khusus Penyandang Cacat. Semua itu Zanetti lakukan atas keinginan dia sendiri tanpa ada dorongan orang lain.
Berikut ini adalah komentar dari pelatih, rekan dan pemain dunia lainnya tentang sosok sang "Il Capitano" Javier Zanetti:
-          Marco Materazzi: “Didunia ini, tidak ada satupun pemain yang saya takuti, kecuali Zanetti”
-          Roberto Mancini: “Ikon sepak bola yang sesungguhnya”
-          Roberto Baggio: “Dulu dia pernah mengatakan ingin menjdi seperti saya, tapi sekarang saya ingin mengatakan kepada dia bahwa sekarang saya ingin seperti dia”
-          Fabio Cannavaro: “Dia mengajarkan kepada saya bagaimana menjadi seorang kapten sesungguhnya”
-          Wesley Sneijder: “Anda biasa melihat pelatih di sisi lapangan, namun jika di dalam lapangan Zanetti adalah pelatih anda”
-          Jose Mourinho: “Semua pemain ingin menjadi seperti Javier”
-          Lionel Messi: “Saya sangat takut menghadapi ketenangan Zanetti”
-          Paolo Maldini: “Musuh yang paling saya hormati”
-          Esteban Cambiasso: “Zanetti? Hanya satu kata, SEMPURNA”
-          Davide Santon: “Jika saya mempunyai 10% dari 100% kemampuan Zanetti, saya bisa menjadi pemain terbaik di dunia”
-          Douglas Maicon : “Walaupun anda melakukan kesalahan separah apapun ketika bertanding tidak ada sedikitpun wajah kemarahan yang terlihat dari Zanetti, dia akan membantu dan membimbing anda untuk menjadi lebih baik lagi”
-          Ryan Giggs : "Lawan paling tangguh yang pernah saya hadapi adalah Javier Zanetti"
-          Sir Alex Ferguson : “Pemain yang paling bersih yang pernah saya lihat”
-          Diego Simione : “Hanya satu yang belum pernah saya lihat dari Javier, kemarahan“
-          Pierre Luigi Collina : “Jika anda ingin menjadi pesepak bola, lihatlah Zanetti ”
-          Arsene Wenger : “Saya memang tidak mengenal Zanetti secara personal, tapi jika saya memperhatikan kemampuannya Sikap dan perilakunya di dalam ataupun diluar lapangan, nilai 100 belum cukup untuk diberikan kepada Zanetti”
-          Massimo Moratti : “Tidak ada pembelian terbaik yang pernah saya lakukan, kecuali membeli Zanetti“

Jumat, 20 April 2012

Jadwal lengkap EURO 2012

Pembagian Grup EURO 2012:

Grup A:
1. Polandia
2. Yunani
3. Rusia
4. Republik Ceska

Grup B:
1. Belanda
2. Denmark
3. Jerman
4. Portugal

Grup C:
1. Spanyol
2. Italia
3. Republik Irlandia
4. Kroasia

Grup D:
1. Ukraina
2. Swedia
3. Perancis
4. Inggris

Pertandingan dimulai tanggal 8 Juni 2012. Berikut jadwal lengkapnya:


Hari Jumat, 8 Juni 2012
Polandia vs Yunani, Warsawa
Rusia vs Republik Ceska, Wroclaw

Hari Sabtu, 9 Juni 2012
Belanda vs Denmark, Kharkiv
Jerman vs Portugal, Lviv

Minggu, 10 Juni 2012
Spanyol vs Italia, Gdansk
Republik Irlandia vs Kroasia, Poznan

Senin, 11 Juni 2012
Perancis vs Inggris, Donetsk
Ukraina vs Swedia, Kiev

Selasa, 12 Juni 2012
Yunani vs Republik Ceska, Wroclaw
Polandia vs Rusia, Warsawa

Rabu, 13 Juni 2012
Denmark vs Portugal, Lviv
Belanda vs Jerman, Kharkiv

Kamis: 14 Juni 2012
Italia vs Kroasia, Poznan
Spanyo vs Republik Irlandia, Gdansk

Jumat, 15 Juni 2012
Swedia vs Inggris, Kiev
Ukraina vs Prancis, Donetsk

Sabtu, 16 Juni 2012
Republik Ceska vs Polandia, Wroclaw
Yunani vs Rusia, Warsawa

Minggu, 17 Juni 2012
Portugal vs Belanda, Kharkiv
Denmark vs Kroasia, Lviv

Senin, 18 Juni 2012
Kroasia vs Spanyol, Gdansk
Italia v Republik Irlandia, Poznan

Selasa, 19 Juni 2012
Inggris vs Ukraina, Donetsk
Swedia vs Prancis, Kiev

Perempat Final
23 Juni – 1A vs 2B
24 Juni -: 1B vs 2A
25 Juni – 1C vs 2D
26 Juni – 1D vs 2C

Semi Final
29 Juni – Pemenang 1A/2B vs Pemenang 1C/2D
30 Juni – Pemenang 1B/2A vs Pemenang 1D/2C

Final
03 Juli – Pemenang 1A/2B – 1C/2D vs 1B/2A – 1D/2C

Kamis, 12 April 2012

GIACINTO FACCHETTI




Jika mencari sosok fullback modern masa lampau, berpalinglah kepada Giacinto Facchetti. Pada beberapa tahun silam, dialah yang menjalankan peran pemain seperti Roberto Carlos, Marcos Cafu, atau Lilian Thuram. Kuat dalam bertahan. Pun sanggup ikut menyerang. Lihat saja, Facchetti selalu jadi pilihan pelatih Helenio Herrera. Bersama Tarcisio Burgnich, Aristide Guarneri, dan Armando Picchi, Facchetti membentuk kuartet pertahanan Inter yang masyhur. Perlu diketahui, saat dilatih Herrera, Inter memainkan sistem catenaccio yang kemudian menjadi ciri khas klub-klub Italia.
Facchetti tidak gagap menyerang. Mau bukti? Perhatikan torehan gol yang diukirnya. Untuk Inter Milan, secara total Facchetti membikin 75 gol. Pada musim 1965-66, dia malah membukukan l0 gol. Sebuah catatan gemilang. Soalnya, Facchetti bermain sebagai bek kiri. Ketajamannya jadi sebuah fenomena unik.Sekadar info, striker - striker di era itu paling banter hanya membuat 20 gol dalam semusim.
“Selain bertahan,tugas kedua Facchetti adalah membuat gol.Tak sukar buat dia karena bakat alam dimilikinya,’ tulis DirekturTeknik UEFA, Andy Roxburgh pada tahun 2003, dalam The Official UEFA Champions League Magazine. Adalah Herrera yang jeli melihat talenta yang dimiliki Facchetti. Pada 1960, sang allenatore membeli Facchetti dari Atalanta. Begitu bergabung, pemain yang satu ini segera digembleng oleh Herrera. Posisi bermainnya pun diubah.Facchetti yang sering bermain sebagai gelandang, oleh Herrera diminta menjadi bek kiri. Keputusan ini awalnya terasa janggal. Ukuran fisik Facchetti termasuk besar: 188 cm/85 kg. Logikanya, dia akan kesulitan bermain sebagai bek kiri yang membutuhkan kelincahan. Pilihan Herrera salah? Tidak. Facchetti menutupinya dengan kemampuan berlari yang tergolong istimewa. Dia mampu menempuh jarak 100 meter hanya dalam 11 detik. “Saya melihat pemain tinggi besar yang naluri mencetak golnya sangat tinggi. Facchetti memang tepat bermain sebagai bek kiri,” sebut Herrera kala itu.
Ketegasan Herrera berbuah manis. Facchetti jadi salah satu kunci permainan Inter.Dia tak tergantikan di lini belakang. Sebagai catatan, seiring dengan bertambahnya umur, Facchetti kemudian bermain sebagai sweeper.
“Sistem libero seperti yang dimainkan oleh Franz Beckenbauer diilhami oleh Facchetti. Dialah
bek pertama yang diberi peran bebas dan boleh membantu serangan ke depan,’lanjut Roxburgh.
Bagaimana soal prestasi? Jangan ditanya. Bersama Inter, Facchetti telah meraih segalagalanya.
Mulai dari scudetto, Liga Champions, Piala Italia, dan Piala Interkontinental pernah dicicipinya.
Kesetiaan Facchetti tak bisa diabaikan. Dia bermain selama 17 musim di Inter.Tak sekali pun berpindah klub. Facchetti pun mencetak rekor lain. Dia pemain kedua yang tampil paling banyak untuk Inter yaitu 634 kali. Catatan harum dalam karier Facchetti semakin lengkap karena dia juga pensiun di Inter. Bahkan terakhir, ia menjadi Presiden Inter pertama yang eks pemain. Benar-benar seorang Inter sejati.

Dari berbagai sumber.

GIUSEPPE MEAZZA

Dari sekian banyak pemain legendaris di Inter Milan, Giuseppe Meazza sangat layak ditempatkan di posisi teratas. Ada cukup alasan untuk ini. Selain setia membela Inter sepanjang kariernya, sosok yang akrab dipanggil Peppino ini mencatat banyak prestasi bersama I Nerazzurri. Lahir dari sebuah keluarga yang ekonominya pas-pasan, Meazza sudah mulai menendang bola sejak bocah. Kala itu, ibunya mungkin sudah melihat bakat si kecil Meazza. Hanya, pada awalnya dia tak memberi restu. Barulah ketika Meazza menancapkan tekad untuk mengangkat ekonomi keluarganya lewat sepak bola, sang ibu luluh. Menginjak umur 17 tahun, Meazza memulai petualangan sepak bolanya bersama Inter.Tepatnya pada musim 1927-28. Meski belia, Meazza segera merebut simpati tifosi Inter. Penampilannya dinilai lebih matang ketimbang usianya. Yang hebat, hanya dalam waktu tak terlalu lama, Meazza dinobatkan sebagai “dewa” di Inter. Statusnya pemain maskot. Bintang utama yang tak tergantikan seperti halnya Raul Gonzalez di Real Madrid atau FrancescoTotti di AS Roma, dewasa ini. Bukan hal yang berlebihan kiranya. Meazza benar-benar bukan cuma bermain gemilang. Lebih dari itu, dia sanggup membuat teman-teman setimnya tampil lebih bergairah di lapangan. Dialah yang membawa semangat dan mental juara. Karena itulah Meazza juga kerap disebut sebagai pelopor kejayaan Inter di tanah Italia. Dalam kurun waktu dua musim setelah debutnya, dia mengangkat Inter ke puncak kejayaan: scudetto musim 1929-30. Pencapaian istimewa, mengingat saat itu Serie-A alias liga profesional mulai digulirkan. Meazza, si Peppino, kemudian mengulangi lagi kesuksesan itu pada musim 1937-38. Bahkan sebenarnya dia pun masih tercatat didaftar skuad Inter yang menggapai scudetto 1939-40. Sayangnya, tak sekali pun dia turun bertanding pada musim tersebut lantaran dibekap cedera parah pada kaki kirinya. Meazza pun terpaksa merelakan gelar itu tak dimasukkan ke dalam daftar
prestasinya bersama Inter.
Inter sangat beruntung diperkuat pemain sekelas Meazza. Pengakuan datang dari Giampiero Combi, kiper legendaris Juventus sekaligus kapten Italia di Piala Dunia 1934. Meski berbeda klub, Combi tak ragu memuji Meazza.
“Peppino sungguh pemain yang elegan, brilian, dan selalu tepat dalam mengambil keputusan. Selain itu, dribbling-nya sukar dicari bandingnya. Kelebihan dia yang utama, selalu ‘menyempatkan diri’ untuk menggocek bola setiap kali akan menceploskan bola ke gawang lawan,’ ujar Combi.
Oleh sejumlah kiper di Italia -termasuk Combi, Peppino Meazza sangat “dibenci’’. Dia dianggap selalu mengejek kiper karena gaya mencetak golnya. Sepertinya, kiper tak ada apa-apanya jika telah berhadapan dengan Meazza. Toh, aksi-aksi demikian justru sangat ditunggu penonton. Sebagai pemain yang berposisi gelandang serang, Meazza tergolong subur. Paling subur malah di antara pemain Italia pada eranya. Tiga kali Meazza merebut predikat top skorer Serie-A yakni pada musim 1929-30 dengan 31 gol, 1935-36 (25), dan 1937-38 (20).
“Ibarat senapan, dia akan memuntahkan mesiunya ketika tim membutuhkannya,” sebut Vitorrio Pozzo, pelatih timnas Italia di Piala Dunia 1934. Total, selama memperkuat Inter sebanyak 408 kali, dia mencetak 287 gol. Dia menjadi pemain Inter yang paling banyak mencetak gol. Sampai saat ini belum ada yang bisa melebihinya. Sukses di Inter, sukses pula di timnas. Debut bersama timnas Italia dia lakoni saat menghadapi Swiss dalam partai persahabatan pada 9 Februari 1930. Tahun 1934, dia menjadi aktor penting kala Italia merebut Piala Dunia. Selanjutnya, di Piala Dunia 1938, sebagai kapten, Meazza melakukannya lagi. Dia satu di antara tiga pemain -bersama Ferrari dan Monzeglio- yang sukses meraih dua Piala Dunia secara berurutan.
Kelak di kemudian hari, Meazza sempat mampir ke Juventus, Atalanta, Varese, bahkan ke musuh sekota Inter, AC Milan. Setelah pensiun dari sepak bola, Meazza pernah menjadi pelatih timnas (1952-1953).
Dia meninggal pada 23 Agustus 1979 di umur 68 tahun. Sebagai penghormatan atas jasa besarnya, saat ulang tahunnya ke-69, pemerintah Kota Milan menetapkan nama Giuseppe Meazza sebagai nama lain dari Stadion San Siro. Atas prestasi dan kontibusinya, ia patut dikenang bukan hanya sebagai pesepakbola, tapi juga seorang legenda dari kota Milan.
Profil Giuseppe Meazza

Nama lengkap: Giuseppe Meazza
Tanggal lahir: 23 Agustus 1910
Tempat lahir: Milan, Kingdom of Italy
Tanggal meninggal: 21 Agustus 1979 (umur 68)
Tempat meninggal: Rapallo, Italy
Tinggi: 1.69 m (5 ft 7 in)
Posisi bermain: Inside right & Inside left

Karir klub:
1927–1940: Inter 348 penampilan 245 gol
1940–1942: Milan 37 penampilan 9 gol
1942–1943 Juventus 27 penampilan 10 gol
1944 Varese 20 penampilan 7 gol
1945–1946 Atalanta 14 penampilan 2 gol
1946–1947 Inter 17 penampilan 2 gol

Karir timnas:
1930–1939 Italy 53 penampilan 33 gol

Karir kepelatihan:
1946 Atalanta
1946–1948 Inter
1948–1949 BeĹźiktaĹź
1949–1951 Pro Patria
1952–1953 Italy
1955–1956 Inter
1957 Inter















Sekilas Kota Milan


 Tradisi sepak bola lebih dari satu abad.

Roma boleh saja menjadi ibukota Italia, tapi bicara sepakbola, Italia punya ibukotanya tersendiri dan dunia pun mengakuinya. Tak berlebihan jika menyebut Milan sebagai Ibukotanya sepakbola Italia. Atmosfir sepakbola sangat terasa di kota ini. Dari yang muda sampai yang tua setiap pekannya selalu
sibuk membicarakan tim asal kota ini. Inter dan AC Milan.
Di berbagai sudut kota suasana sepakbola sangat terasa sekali. Di kota terbesar Italia
bagian utara ini setiap akhir pekannya topik obrolan warga di dominasi soal sepakbola. Mulai dari dapur ibu-ibu sampai tempat keramaian seperti alun-alun kota (Duomo), selalu saja yang jadi perbincangan adalah sepakbola. Maka tak mengherankan bila koran olahraga terbesar Italia, La Gazzetta Dello Sport, terbit di kota ini. Sekadar informasi, tiras harian olahraga ini bisa mencapai satu juta eksemplar per harinya.
Sepakbola di kota berpenduduk 1,5 juta jiwa ini telah melintasi batas etnis dan geografis. Maklumlah, hampir seabad ini penduduk setempat telah akrab dengan ratusan bintang sepakbola mancanegara yang silih berganti membela dua tim kota mereka. Seperti diungkapkan di awal, bukanlah berlebihan jika Milan disahkan sebagai ibukota sepakbola Italia. Turis sepakbola dari mancanegara dimanjakan oleh keberadaan “English Football Pub” di Via Valpetrosa. Pub yang dibuka pada 1996 ini sukses besar menjaring banyak tamu berkat koleksi suvenir sepakbola Inggris dan berbagai memorabilia Inter dan AC Milan. Buat anda yang berniat ataupun sudah mengunjungi Milan tentunya keberadaan Stadio Giuseppe Meazza-lah yang menjadi daya tarik terkuat untuk mengunjungi Milan. Stadion yang lebih popular dengan nama San Siro ini masuk dalam daftar salah satu stadion terbaik di dunia. Kapasitasnya yang menembus angka 85.000 tempat duduk ini adalah stadion terbesar di Italia. Jadi belum afdol jika berkunjung ke kota Milan tanpa singgah ke Stadion kebanggaan seisi warga kota tesebut. Stadion Giuseppe Meazza dimiliki bersama oleh Inter dan AC Milan. Dua klub dengan reputasi besar ini secara bersama-sama sukses memenangkan lebih dari 40 gelar tingkat domestik dan internasional. Nah, buat anda yang baru saja menjadi Interisti atau Mil**isti, minimal sekarang anda tahu, kalau kota Milan bukan hanya menjadi kota mode tapi juga sebuah kota dengan tradisi sepakbola kuat di Eropa.

 Sumber: Interina Vol. 2

Rabu, 11 April 2012

A Tribute to Giacinto Facchetti


Giacinto Facchetti dilahirkan di Treviglio, Provinsi Bergamo pada 18 Juli 1942. Semenjak masa mudanya ia telah menjadi olahragawan berbakat. Saat bermain sepakbola untuk tim lokal kota kelahirannya, ia berhasil mencatatkan prestasi di kejuaraan atletik. Pada umur enam belas tahun ia sudah menjelma menjadi pemain
muda berbakat yang menjanjikan. Kemudian Facchetti memilih Nerazzurri, dan menjadi legenda. Debut Facchetti di Inter dilalui dengan sangat baik. Pada 21 Mei 1961 di Stadio Olimpico Roma. Inter mengalahkan Roma 2-0. Minggu berikutnya di Milan ia menorehkan gol pertamanya kala menghadapi Napoli. Selama mengenakan kostum biru-hitam, total 59 gol dicetaknya untuk Inter. Adalah Helenio Herrera, pelatih legendaris Inter sepanjang massa, yang mengkombinasikan kemampuan menyerang-bertahan Facchetti dan menciptakan posisi full-back modern. Dalam kariernya, Facchetti memenangkan 4 Scudetto, 2 Piala Champions Eropa, 2 Piala Intercontinental dan satu Coppa Italia. Total penampilannya bersama Inter sebanyak 476 kali. Tak hanya bersinar bersama Inter, karirnya di tim nasional Italia juga luar biasa. Facchetti tampil bersama tim Azzurri sebanyak 94 kali (70 sebagai kapten). Ia memenangkan Piala Eropa pada 1968 dan menjadi kapten Azzurri saat menghadapi Brazil di partai final World Cup 1970 di Mexico. Selepas karirnya sebagai pesepakbola, Facchetti menempati berbagai posisi manajerial di Inter, termasuk direktur teknis, anggota dewan, duta besar dan wakil presiden Inter. Pada 30 Januari 2004 Massimo Moratti menyerahkan posisinya sebagai presiden Inter kepada Facheti. Jadilah Facchetti sebagai eks pemain Inter yang menjadi presiden dalam sejarah Inter. Di bawah kepemimpinanya, Inter meraih satu Scudetto, dua Piala Italia dan dua Piala Super Italia. Giacinto Facheti memang seorang ikon sepak bola dunia, FIFA dan UEFA mencatatnya sebagai sang juara dan menjadi sejarah sepak bola.

Beberapa ungkapan atas kepergian Giacinto Facchetti yang meninggal di usia 64 Tahun.

Javier Zanetti:
“Kita semua dan keseluruhan keluarga Inter merasakan kesedihan yang mendalam. Kita kehilangan Giacinto yang luar biasa, seorang manusia yang sangat baik. Ia menjadi dan selalu akan menjadi bagian sejarah Inter. Ini hari yang sangat sedih karena ia sangat dekat dengan kita. Kita akan sangat kehilangan Giacinto.”
Roy Hodgson:
“Aku sangat sedih ketika mendengar tentang kematian Giacinto Facchetti. Ia adalah temanku yang besar, dan aku merasa beruntung dapat mengenal dia. Tidak seorang pun akan pernah mampu mengambil tempatnya dalam legenda sepakbola. Akan lebih mudah untuk menjadi pemain yang besar dibanding seorang manusia
yang besar, tetapi Giacinto mengkombinasikan dua kualitas ini. Ia adalah yang terbaik, sebagai pesepakbola dan seorang manusia. Aku hanya dapat berharap keluarga terkasihnya dapat tabah menghadapi kehilangan ini.”
Giuseppe Bergomi:
“Ia adalah idolaku. Ia seorang yang baik dan teladan bagi setiap orang. Giacinto menjadi yang terbaik tidak hanya untuk Inter tapi juga secara internasional. Ia adalah manusia yang baik, jujur dan lembut. Ia sangat dihormati oleh semua orang. Sebagai pesepakbola aku tidak mempunyai kesenangan lain kecuali melihatnya bermain, tetapi sebagai rekan dapat aku katakan bahwa seorang pemain belakang yang mencetak 59 gol adalah hal yang sangat luar biasa.”
Sandro Mazzola:
“Ia adalah figur yang hebat di lapangan dan di luar lapangan. Ia adalah pemain yang berwibawa bagi rekan setimnya. Ia selalu siap untuk pertempuran, ia adalah yang terhebat.”
Ivano Bordon:
“Ia seperti kakak buat saya. Aku berbicara dengan dia di telepon 15 hari yang lalu. Aku mengatakan kepada dia bahwa ketika aku kembali dari tim nasional aku akan mengunjunginya. Sangat disayangkan pemain-pemain muda sekarang tidak sempat menemuinya.”
Gianni Rivera:
“Ia adalah pribadi yang hebat, jauh lebih hebat dibanding olahraga itu sendiri. Ketika kami berdua telah berhenti bermain kami banyak melalui tahun bersama-sama dan bertemu satu sama lain secara teratur. Ada suatu hubungan sangat kuat antara kami.”
Dino Zoff:
“Aku mempunyai memori-memori yang luar biasa bersama Giacinto. Kami bermain bersama di tim nasional selama bertahun-tahun. Ia adalah orang yang luar biasa, anda tidak bisa gagal untuk menyukainya.”
Gigi Riva:
“Ia adalah kapten dari generasi kita. Ia adalah pribadi yang bersih dan sayangnya ia meninggalkan kita terlalu cepat. Kami mempunyai hubungan yang sempurna. Ia mengetahui bahwa ia bisa mengharapkan aku dan aku pun mengetahui bisa mengharapkan dia. Aku kehilangan seorang teman dan rekan di dalam banyak petualangan yang luar biasa.”
UEFA (Andy Roxburgh):
“Kita semuanya bersedih mendengar berita ini, dan itu merupakan goncangan yang hebat. Aku melakukan pekerjaan pelatihan dengan akademi muda Inter Milan beberapa bulan yang lalu, dan aku duduk dengan dia menonton suatu permainan. Pada waktu itu kita tidak mengetahui ada suatu masalah. Tak dapat diungkapkan dengan kata-kata bagaimana olahragawan cerdas bisa menghilang dari kita dengan cepat. Ia adalah seorang yang ajaib, absolut yang terhebat. Sebagai seorang pesepakbola ia ada di tingkat tertinggi, menjadi presiden Inter. Ia adalah orang yang memperkenalkan posisi full-back menyerang kepada dunia sepakbola dan ia membicarakannya secara detil kepada para direktur teknis pada suatu konferensi UEFA yang terbaru. Pelatih FC Celtic Jock Stein memberi contoh pemain belakang rekan setimnya di tahun 1960, Tommy Gemmell, yang mengikuti gaya bermain Giacionto. Ironisnya Gemmell mencetak salah satu gol Celtic saat melawan Giacinto dan Inter pada final Piala Champions Eropa 1967 di Lisbon. Ia adalah wujud yang terbesar dari pujian ketika orang-orang mengikuti anda. Catatan prestasinya sebagai pesepakbola sangat luar biasa.”
Juventus:
“Juventus sudah menerima berita kepergian Giacinto Facchetti, bersamaan dengan itu kami sampaikan pernyataan duka cita dan kesedihan mendalam kepada keluarganya, Inter dan penggemarnya. Dan untuk semua olahragawan/ti Italia ini adalah momen kehilangan seorang legenda sepakbola dunia.”
AC Milan:
“Presiden Inter Giacinto Facchetti adalah seorang olahragawan sejati, seorang pelopor sepakbola yang memngusung fair play dan berkarakter di dalam dan di luar lapangan. Semua pendukung Milan dan semua orang yang tinggal di kota ini bersedih atas berita ini dan kita semua menyatakan pernyataan duka cita kepada keluarga Giacinto Facchetti, para teman dan stafnya yang melalui hal-hal hebat bersamanya.”
Roma:
“Dunia olahraga telah banyak kehilangan figur yang karismatik dan menjunjung profesionalitas, Facchetti membedakan dirinya dengan kualitas tinggi moralitasnya.”

Catatan: Diterjemahkan ke bahasa Indonesia tanpa mengubah maknanya.

Sumber: Interina vol. 1

Senin, 09 April 2012

JULUKAN PEMAIN INTER


- Sebastian Frey = Silver fox
- Ivan Cordoba = Caffè colombia
- Fabio Macellari = La lepre
- Javier Zanetti = Saverio / Il Capitano / Il tractor
- Laurent Blanc = Dartagnan
- Michele Serena = Turbo michele
- Vladimir Jugovic = Il Tattico
- Clarence Seedorf = Il nonno
- Marco Ferrante = The Viper
- Dario Simic = Super Dario
- Luigi Di Biagio = Il gladiatore / gigi
- Benoit Cauet = Il postino
- Alvaro Recoba = El chino
- Matteo Ferrari = Maranello
- Vratislav Gresko = L'uomo venuto dall'est
- Bruno Cirillo = La freccia del sud
- Javier Farinos = Ballbuster
- Christian Vieri = Tritolo ,Bobo
- Zlatan Ibrahimovic = Il Genio, Ibracadabra
- Maicon = Il Colosso (si patung raksasa)
- Walter Samuel = The Wall
- Paolo Orlandoni = Orla
- Luis Figo = El Paso Doble
- Sulley Muntari = Baghera
- Hernan Crespo = Arma Letale (Lethal weapon)
- Victor Obinna = Obi One Kenobi
-Patrick Vieira = La Torre (si menara)
- Maxwell = Conte Max
- Mario Balotelli = Supermario
- Luis Jimenez = Il Maghetto
- Francesco Toldo = Told
- Bolzoni, Santon = The Youngsters
- Ricardo Quaresma = Trivela
- Dejan Stankovic = Deki / The Dragon (Il Drago)
- Adriano = Imperatore (sang kaisar / penguasa)
- Marco Materazzi = Matrix
- Nicolas Burdisso = il Padroncito
- Julio Cruz = Poncharello, el Jardiero
- Olivier Dacourt = Tiger
- Nelson Rivas = Arrivas
- Julio Cesar = the Dreamcatcher 
- Esteban Cambiasso = El Chuchu
- Juan Veron = Litle Witch
- Oba Martin = Obagoal
- Roberto Baggio = ponny tail
- Zamorano = bambam
- Giuseppe Bergomi = il draculo
- Amantino Mancini = Diamantino. (si Permata)
- Sulley Muntari = Baghera
- Luis Jimenez = Il Maghetto (The Little Wizard : Si Penyihir kecil)
- Gabriel Batistuta = batigol
- Samuel Eto’o = Pantera negra
- Diedo Milito = Il Principe
- Ricky Alvarez = Maravila

Minggu, 08 April 2012

ISTILAH DALAM SEPAKBOLA ITALIA

Warna :
- Bianco : Putih
- Neri : Hitam ada grup Acapella dari Italia namanya Neri per Caso, isinya orang2 kulit hitam)
- Giallo : Kuning
- Azzuri – Blu – Celeste : Biru (Celeste yang paling muda)
- Rosso : Merah

Julukan tim (berdasar warna kostum) :
- Bianconeri = Putih – Hitam >> Banyak klub yang memakai julukan ini, yang paling terkenal tentu saja Juventus. Yang lain ada Udinese, Siena.
- Rossoneri = Merah-Hitam >> AC Milan
- Nerazzuri = Hitam – Biru >> Inter Milan
- Giallorosso = Kuning – Merah : AS Roma
- Gialloblu = Kuning – Biru >> AC Parma
- Biancoceleste = Putih – Biru (muda) >> SS Lazio
- Rossoblu = Merah – Biru : Cagliari

Istilah2 lain:

  1. Capocannonieri : top skor
  2. Giornata : Pekan / minggu
  3. Espulso : diusir / kartu merah
  4. Scudetto : perisai (lega Calcio)
  5. Allenatore : pelatih
  6. Attacanti : Pemain penyerang /striker
  7. Portiere : Penjaga Gawang / kiper 
  8. Difensore : Bek
  9. Tifosi : Suporter
  10. Capolista : Istilah untuk klub pemuncak klasemen sementara di lega calcio Italia
  11. Derby : Istilah untuk pertandingan antara dua tim sekota
  12. Trequartista : istilah dalam bahasa Italia untuk penyerang lubang, yaitu pemain yang berada tepat dibelakgn dua penyerang murni
  13. Grande Partita : Big Match ! Partai besar.
  14. Tre Punti : Tiga Poin alias Menang.
  15. Ammonito : Kartu Kuning (peringatan pertama)
  16. Centrocampista : Midfielder, pemain tengah.
  17. Stagione : musim
  18. Catenaccio : pertahananGerendel, Gaya permainan khas Italia, cenderung bertahan. Inggris punya Kick 'n Rush & Belanda dgn Totaal Voetbal
  19. Arbitro : Wasit utama.
  20. Guardalinee : Hakim garis.
  21. Calcio : sepakbola
  22. Campionato : Kejuataan / Turnamen
  23. Trofeo : trophy
  24. Coppa : Cup
  25. Primo tempo : babak pertama
  26. Secondo tempo : babak kedua
  27. Fine : akhir. Ex. Fine tempo primo (akhir babak pertama)
  28. Andata : putaran pertama dalam kompetisi (giornata 1- 19)
  29. Ritorno : putaran kedua dalam kompetisi (giornata 20 - 38)
  30. Campione : juara
  31. Classifica : klasemen
  32. Campione d'inverno : juara musim dingin / juara paruh musim
  33. Capolista solitare : sendirian memimpin klasemen (pesaing tertinggal jauh)
  34. Mercatore : Daftar pencetak gol
  35. Vicecapocannonieri : pencetak gol terbanyak kedua
  36. Ritiro : pusat latihan
  37. Salvezza : bertahan (tim yang menargetkan bertahan di Serie A)
  38. Squadra : skuad
  39. Calciatore / giocatore : pemain
  40. Formazione : formasi
  41. Panchina  : bench
  42. Panchinaro : Istilah untuk pemain cadangan
  43. Esterno : penyerang sayap
  44. Fluidificante : fullback
  45. Fasica : ban kapten
  46. Palla : bola
  47. Posseso palla : ball position
  48. Tiri dentro : shots on goal
  49. Fallo : pelanggaran
  50. Fuorigioco : offside
  51. Rete : gol
  52. Eorugol : gol spektakuler
  53. Doppietta : mencetak dua gol
  54. Tripletta : mencetak 3 gol (hattrick)
  55. Gol fantasma : gol yang tidak jelas (gol siluman)
  56. Gollonzo : gol denagn cara aneh, beruntung
  57. Goleada : menang dengan selisih 3 gol atau lebih
  58. Melina : taktik membuang - buang waktu
  59. Il protagonista : bintang lapangan / man of the match
  60. Mercato / calciomercato : bursa transfer
  61. Stranieri : pemain asing
  62. Rinnova : memperbaharui kontrak
  63. Scadenza : kontrak habis
  64. Stadio : stadion
  65. Grazie : terima kasih
  66. Ragazzi : Boy / anak laki - laki
  67. Curva : Sebutan untuk tribun di belakang gawang. (dihuni para ultras)
  68. Contropiede : serangan balik
  69. Comproprieta : kepemilikan bersama
  70. Calciopoli : skandal sepak bola
  71. Dipedenza : ketergantungan terhadap - (misal: Sneijder dipedenza : ketergantungan terhadap sneijder)
  72. Spettacolo : spektakuler
  73. Ultras : suporter garis keras
  74. Centravanti : penyerang tengah
  75. Seconda punta : second striker
  76. Minimo sforzo : usaha minimal
  77. Tuttofare : sentuhan dingin
  78. Difesa : pertahanan
  79. Solista : pemain yang sendirian mengangkat tim
  80. Scontri diretti : head to head
  81. La sfida scudetto : tantangan skudeto
  82. Imbatutto : tak terkalahkan
  83. La bestia nera : Momok/ancaman (Misal: Milito merupakan la bestia nera bagi Milan).
  84. La principale attrazione : Daya tarik utama.
  85. Fulsato : Pemalsuan.
  86. Calcioscommese : Taruhan sepak bola.
  87. Fallo : Pelanggaran.
  88. Finta : Gerakan pemain untuk mengelak dari lawan.
  89. Fraseggio : Rangkaian passing pendek di antara rekan setim.
  90. Fuorigioco : Off-side.
  91. Gol olimpico : Gol langsung dari sepak pojok/tendangan corner.
  92. Foca : Tehnik mendribel bola dengan bola berada di atas kepala seperti atraksi anjing laut.
  93. Gollonzo : Gol yang tercipta dengan cara aneh, beruntung, atau membingungkan.
  94. Goleada : Menang dengan selisih 3 gol atau lebih.
  95. Fluidificante : Full-back dengan kemampuan ofensif yang kuat.
  96. Manuela del calcio : Istilah yang biasa digunakan komentator sepak bola untuk menggambarkan aksi yang dilakukan dengan metode layak dicontoh.
  97. Mediano : Gelandang yang bertugas merusak aliran permainan lawan.
  98. Metodo : Modul yang terdapat dalam formasi 2-3-2-3.
  99. Mezz'ala : Gelandang dengan kemampuan ofensif.
  100. Mezza punta : Gelandang serang yang memiliki kelebihan dalam hal fantasi. Keunggulannya bukan kekuatan, tapi teknik.
  101. Modulo : Pengaturan posisi pemain di lapangan. Contohnya 4-4-2.
  102. Moviola : Slow motion, tayangan ulang yang kecepatan gerakannya agak dikurangi. Biasanya, untuk memperjelas insiden yang terjadi di atas lapangan.
  103. Nazionale di calcio : Tim nasional sepak bola.
  104. Osservatore : Anggota staf klub yang pekerjaannya mengamati pemain dari tim lain, entah di dalam negeri maupun di luar negeri. Hasil pekerjaannya dipakai klub dalam strategi perekrutan pemain baru.
  105. Ostruzione : Salah satu bentuk pelanggaran yang berupa usaha menghalangi lawan mencapai bola dengan memasang badan sehingga lawan terpaksa berhenti untuk menghindari benturan atau berputa demi mendapatkan bola.
  106. Palla contesta : Penghentian pertandingan dengan bola berada di tangan wasit.
  107. Palleggio : Mengontrol bola dengan kaki, menendangnya berkali-kali supaya bola itu berada di udara.
  108. Pallonetto : Tendangan yang membuat bola menjalani lintasan parabolik naik-turun.
  109. Palo : Sisi vertikal dari gawang.
  110. Panchina : Tempat pelatih, asisten pelatih, official, & pemain cadangan (bangku pemain cadangan/bench).
  111. Panolada : Proses suporter di dalam stadion dengan melambaikan sapu tangan putih.
  112. Papera : Kesalahan, blunder. Istilah ini dipakai secara eksklusif dipakai untuk kesalahan yang dilakukan oleh kiper, biasanya karena dia gagal mengatasi tembakan lawan yang tidak berbahaya dan seharusnya bisa dihalau dengan cara mudah.
  113. Paradinha : Menghentikan lari ancang-ancang saat akan mengeksekusi untuk menipu kiper.
  114. Parata : Gerakan kiper memblok tembakan yang mengarah ke gawangnya.
  115. Parastinchi : Shin guard, objek pelindung yang ditempatkan di balik kaus kaki untuk melindungi tulang kering.
  116. Passagio : Passing.
  117. Passagio filtrante : Passing yang membelah pertahanan lawan.
  118. Passagio no-look : Passing yang dilakukan dengan mata terlihat ke arah yang berbeda dari arah passing untuk menipu lawan.
  119. Piatto : Bagian dari kaki yang digunakan untuk menendang bola.
  120. Piramide - Formasi 2-3-5.
  121. Porta : Gawang.
  122. Rosa : Daftar semua pemain dari sebuah tim dalam sebuah musim kompetisi atau turnamen.
  123. Rovesciata : Tembakan yang dilakukan pemain sambil membelakangi gawang, dilakukan dengan melompat ke udara, melakukan salto ke arah belakang, dan menembak bola dengan punggung kaki.
  124. Sandwich : Dua pemain dalam waktu yang sama menempel lawan di sebelah kanan dan kirinya.
  125. Scartare : Dribbling.
  126. Schema : Bentuk permainan yang mengkoordinasi pergerakan dalam situasi pertandingan.
  127. Scivolata : Tekel yang dilakukan dengan gerakan sliding.
  128. Scorpione : Gerakan menendang bola dengan melemparkan badan ke depan dan menendang bola yang berada di udara dengan tumit kaki. Dipopulerkan oleh Rene Higuita.
  129. Seconda linea : Garis permainan yang dibuat oleh gelandang.
  130. Semirovesciata : Sama dengan Sforbiciata: Tendangan gunting.
  131. Simulazione : Gerakan menipu wasit dengan berpura-pura terkena pelanggaran.
  132. Smarcare : Melepaskan passing bebas dari gangguan bek lawan.
  133. Sombrero : Dribbling yang dilakukan dengan melewatkan bola di atas kepala lawan.
  134. Sostituzione : Perubahan formasi sebuah tim di tengan pertandingan. Bisa disebabkan cedera pemain, perubahan taktik, atau yang lainnya.