Kamis, 12 April 2012

GIUSEPPE MEAZZA

Dari sekian banyak pemain legendaris di Inter Milan, Giuseppe Meazza sangat layak ditempatkan di posisi teratas. Ada cukup alasan untuk ini. Selain setia membela Inter sepanjang kariernya, sosok yang akrab dipanggil Peppino ini mencatat banyak prestasi bersama I Nerazzurri. Lahir dari sebuah keluarga yang ekonominya pas-pasan, Meazza sudah mulai menendang bola sejak bocah. Kala itu, ibunya mungkin sudah melihat bakat si kecil Meazza. Hanya, pada awalnya dia tak memberi restu. Barulah ketika Meazza menancapkan tekad untuk mengangkat ekonomi keluarganya lewat sepak bola, sang ibu luluh. Menginjak umur 17 tahun, Meazza memulai petualangan sepak bolanya bersama Inter.Tepatnya pada musim 1927-28. Meski belia, Meazza segera merebut simpati tifosi Inter. Penampilannya dinilai lebih matang ketimbang usianya. Yang hebat, hanya dalam waktu tak terlalu lama, Meazza dinobatkan sebagai “dewa” di Inter. Statusnya pemain maskot. Bintang utama yang tak tergantikan seperti halnya Raul Gonzalez di Real Madrid atau FrancescoTotti di AS Roma, dewasa ini. Bukan hal yang berlebihan kiranya. Meazza benar-benar bukan cuma bermain gemilang. Lebih dari itu, dia sanggup membuat teman-teman setimnya tampil lebih bergairah di lapangan. Dialah yang membawa semangat dan mental juara. Karena itulah Meazza juga kerap disebut sebagai pelopor kejayaan Inter di tanah Italia. Dalam kurun waktu dua musim setelah debutnya, dia mengangkat Inter ke puncak kejayaan: scudetto musim 1929-30. Pencapaian istimewa, mengingat saat itu Serie-A alias liga profesional mulai digulirkan. Meazza, si Peppino, kemudian mengulangi lagi kesuksesan itu pada musim 1937-38. Bahkan sebenarnya dia pun masih tercatat didaftar skuad Inter yang menggapai scudetto 1939-40. Sayangnya, tak sekali pun dia turun bertanding pada musim tersebut lantaran dibekap cedera parah pada kaki kirinya. Meazza pun terpaksa merelakan gelar itu tak dimasukkan ke dalam daftar
prestasinya bersama Inter.
Inter sangat beruntung diperkuat pemain sekelas Meazza. Pengakuan datang dari Giampiero Combi, kiper legendaris Juventus sekaligus kapten Italia di Piala Dunia 1934. Meski berbeda klub, Combi tak ragu memuji Meazza.
“Peppino sungguh pemain yang elegan, brilian, dan selalu tepat dalam mengambil keputusan. Selain itu, dribbling-nya sukar dicari bandingnya. Kelebihan dia yang utama, selalu ‘menyempatkan diri’ untuk menggocek bola setiap kali akan menceploskan bola ke gawang lawan,’ ujar Combi.
Oleh sejumlah kiper di Italia -termasuk Combi, Peppino Meazza sangat “dibenci’’. Dia dianggap selalu mengejek kiper karena gaya mencetak golnya. Sepertinya, kiper tak ada apa-apanya jika telah berhadapan dengan Meazza. Toh, aksi-aksi demikian justru sangat ditunggu penonton. Sebagai pemain yang berposisi gelandang serang, Meazza tergolong subur. Paling subur malah di antara pemain Italia pada eranya. Tiga kali Meazza merebut predikat top skorer Serie-A yakni pada musim 1929-30 dengan 31 gol, 1935-36 (25), dan 1937-38 (20).
“Ibarat senapan, dia akan memuntahkan mesiunya ketika tim membutuhkannya,” sebut Vitorrio Pozzo, pelatih timnas Italia di Piala Dunia 1934. Total, selama memperkuat Inter sebanyak 408 kali, dia mencetak 287 gol. Dia menjadi pemain Inter yang paling banyak mencetak gol. Sampai saat ini belum ada yang bisa melebihinya. Sukses di Inter, sukses pula di timnas. Debut bersama timnas Italia dia lakoni saat menghadapi Swiss dalam partai persahabatan pada 9 Februari 1930. Tahun 1934, dia menjadi aktor penting kala Italia merebut Piala Dunia. Selanjutnya, di Piala Dunia 1938, sebagai kapten, Meazza melakukannya lagi. Dia satu di antara tiga pemain -bersama Ferrari dan Monzeglio- yang sukses meraih dua Piala Dunia secara berurutan.
Kelak di kemudian hari, Meazza sempat mampir ke Juventus, Atalanta, Varese, bahkan ke musuh sekota Inter, AC Milan. Setelah pensiun dari sepak bola, Meazza pernah menjadi pelatih timnas (1952-1953).
Dia meninggal pada 23 Agustus 1979 di umur 68 tahun. Sebagai penghormatan atas jasa besarnya, saat ulang tahunnya ke-69, pemerintah Kota Milan menetapkan nama Giuseppe Meazza sebagai nama lain dari Stadion San Siro. Atas prestasi dan kontibusinya, ia patut dikenang bukan hanya sebagai pesepakbola, tapi juga seorang legenda dari kota Milan.
Profil Giuseppe Meazza

Nama lengkap: Giuseppe Meazza
Tanggal lahir: 23 Agustus 1910
Tempat lahir: Milan, Kingdom of Italy
Tanggal meninggal: 21 Agustus 1979 (umur 68)
Tempat meninggal: Rapallo, Italy
Tinggi: 1.69 m (5 ft 7 in)
Posisi bermain: Inside right & Inside left

Karir klub:
1927–1940: Inter 348 penampilan 245 gol
1940–1942: Milan 37 penampilan 9 gol
1942–1943 Juventus 27 penampilan 10 gol
1944 Varese 20 penampilan 7 gol
1945–1946 Atalanta 14 penampilan 2 gol
1946–1947 Inter 17 penampilan 2 gol

Karir timnas:
1930–1939 Italy 53 penampilan 33 gol

Karir kepelatihan:
1946 Atalanta
1946–1948 Inter
1948–1949 Beşiktaş
1949–1951 Pro Patria
1952–1953 Italy
1955–1956 Inter
1957 Inter















Tidak ada komentar:

Posting Komentar