Kamis, 12 April 2012

GIACINTO FACCHETTI




Jika mencari sosok fullback modern masa lampau, berpalinglah kepada Giacinto Facchetti. Pada beberapa tahun silam, dialah yang menjalankan peran pemain seperti Roberto Carlos, Marcos Cafu, atau Lilian Thuram. Kuat dalam bertahan. Pun sanggup ikut menyerang. Lihat saja, Facchetti selalu jadi pilihan pelatih Helenio Herrera. Bersama Tarcisio Burgnich, Aristide Guarneri, dan Armando Picchi, Facchetti membentuk kuartet pertahanan Inter yang masyhur. Perlu diketahui, saat dilatih Herrera, Inter memainkan sistem catenaccio yang kemudian menjadi ciri khas klub-klub Italia.
Facchetti tidak gagap menyerang. Mau bukti? Perhatikan torehan gol yang diukirnya. Untuk Inter Milan, secara total Facchetti membikin 75 gol. Pada musim 1965-66, dia malah membukukan l0 gol. Sebuah catatan gemilang. Soalnya, Facchetti bermain sebagai bek kiri. Ketajamannya jadi sebuah fenomena unik.Sekadar info, striker - striker di era itu paling banter hanya membuat 20 gol dalam semusim.
“Selain bertahan,tugas kedua Facchetti adalah membuat gol.Tak sukar buat dia karena bakat alam dimilikinya,’ tulis DirekturTeknik UEFA, Andy Roxburgh pada tahun 2003, dalam The Official UEFA Champions League Magazine. Adalah Herrera yang jeli melihat talenta yang dimiliki Facchetti. Pada 1960, sang allenatore membeli Facchetti dari Atalanta. Begitu bergabung, pemain yang satu ini segera digembleng oleh Herrera. Posisi bermainnya pun diubah.Facchetti yang sering bermain sebagai gelandang, oleh Herrera diminta menjadi bek kiri. Keputusan ini awalnya terasa janggal. Ukuran fisik Facchetti termasuk besar: 188 cm/85 kg. Logikanya, dia akan kesulitan bermain sebagai bek kiri yang membutuhkan kelincahan. Pilihan Herrera salah? Tidak. Facchetti menutupinya dengan kemampuan berlari yang tergolong istimewa. Dia mampu menempuh jarak 100 meter hanya dalam 11 detik. “Saya melihat pemain tinggi besar yang naluri mencetak golnya sangat tinggi. Facchetti memang tepat bermain sebagai bek kiri,” sebut Herrera kala itu.
Ketegasan Herrera berbuah manis. Facchetti jadi salah satu kunci permainan Inter.Dia tak tergantikan di lini belakang. Sebagai catatan, seiring dengan bertambahnya umur, Facchetti kemudian bermain sebagai sweeper.
“Sistem libero seperti yang dimainkan oleh Franz Beckenbauer diilhami oleh Facchetti. Dialah
bek pertama yang diberi peran bebas dan boleh membantu serangan ke depan,’lanjut Roxburgh.
Bagaimana soal prestasi? Jangan ditanya. Bersama Inter, Facchetti telah meraih segalagalanya.
Mulai dari scudetto, Liga Champions, Piala Italia, dan Piala Interkontinental pernah dicicipinya.
Kesetiaan Facchetti tak bisa diabaikan. Dia bermain selama 17 musim di Inter.Tak sekali pun berpindah klub. Facchetti pun mencetak rekor lain. Dia pemain kedua yang tampil paling banyak untuk Inter yaitu 634 kali. Catatan harum dalam karier Facchetti semakin lengkap karena dia juga pensiun di Inter. Bahkan terakhir, ia menjadi Presiden Inter pertama yang eks pemain. Benar-benar seorang Inter sejati.

Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar