Rabu, 11 April 2012

A Tribute to Giacinto Facchetti


Giacinto Facchetti dilahirkan di Treviglio, Provinsi Bergamo pada 18 Juli 1942. Semenjak masa mudanya ia telah menjadi olahragawan berbakat. Saat bermain sepakbola untuk tim lokal kota kelahirannya, ia berhasil mencatatkan prestasi di kejuaraan atletik. Pada umur enam belas tahun ia sudah menjelma menjadi pemain
muda berbakat yang menjanjikan. Kemudian Facchetti memilih Nerazzurri, dan menjadi legenda. Debut Facchetti di Inter dilalui dengan sangat baik. Pada 21 Mei 1961 di Stadio Olimpico Roma. Inter mengalahkan Roma 2-0. Minggu berikutnya di Milan ia menorehkan gol pertamanya kala menghadapi Napoli. Selama mengenakan kostum biru-hitam, total 59 gol dicetaknya untuk Inter. Adalah Helenio Herrera, pelatih legendaris Inter sepanjang massa, yang mengkombinasikan kemampuan menyerang-bertahan Facchetti dan menciptakan posisi full-back modern. Dalam kariernya, Facchetti memenangkan 4 Scudetto, 2 Piala Champions Eropa, 2 Piala Intercontinental dan satu Coppa Italia. Total penampilannya bersama Inter sebanyak 476 kali. Tak hanya bersinar bersama Inter, karirnya di tim nasional Italia juga luar biasa. Facchetti tampil bersama tim Azzurri sebanyak 94 kali (70 sebagai kapten). Ia memenangkan Piala Eropa pada 1968 dan menjadi kapten Azzurri saat menghadapi Brazil di partai final World Cup 1970 di Mexico. Selepas karirnya sebagai pesepakbola, Facchetti menempati berbagai posisi manajerial di Inter, termasuk direktur teknis, anggota dewan, duta besar dan wakil presiden Inter. Pada 30 Januari 2004 Massimo Moratti menyerahkan posisinya sebagai presiden Inter kepada Facheti. Jadilah Facchetti sebagai eks pemain Inter yang menjadi presiden dalam sejarah Inter. Di bawah kepemimpinanya, Inter meraih satu Scudetto, dua Piala Italia dan dua Piala Super Italia. Giacinto Facheti memang seorang ikon sepak bola dunia, FIFA dan UEFA mencatatnya sebagai sang juara dan menjadi sejarah sepak bola.

Beberapa ungkapan atas kepergian Giacinto Facchetti yang meninggal di usia 64 Tahun.

Javier Zanetti:
“Kita semua dan keseluruhan keluarga Inter merasakan kesedihan yang mendalam. Kita kehilangan Giacinto yang luar biasa, seorang manusia yang sangat baik. Ia menjadi dan selalu akan menjadi bagian sejarah Inter. Ini hari yang sangat sedih karena ia sangat dekat dengan kita. Kita akan sangat kehilangan Giacinto.”
Roy Hodgson:
“Aku sangat sedih ketika mendengar tentang kematian Giacinto Facchetti. Ia adalah temanku yang besar, dan aku merasa beruntung dapat mengenal dia. Tidak seorang pun akan pernah mampu mengambil tempatnya dalam legenda sepakbola. Akan lebih mudah untuk menjadi pemain yang besar dibanding seorang manusia
yang besar, tetapi Giacinto mengkombinasikan dua kualitas ini. Ia adalah yang terbaik, sebagai pesepakbola dan seorang manusia. Aku hanya dapat berharap keluarga terkasihnya dapat tabah menghadapi kehilangan ini.”
Giuseppe Bergomi:
“Ia adalah idolaku. Ia seorang yang baik dan teladan bagi setiap orang. Giacinto menjadi yang terbaik tidak hanya untuk Inter tapi juga secara internasional. Ia adalah manusia yang baik, jujur dan lembut. Ia sangat dihormati oleh semua orang. Sebagai pesepakbola aku tidak mempunyai kesenangan lain kecuali melihatnya bermain, tetapi sebagai rekan dapat aku katakan bahwa seorang pemain belakang yang mencetak 59 gol adalah hal yang sangat luar biasa.”
Sandro Mazzola:
“Ia adalah figur yang hebat di lapangan dan di luar lapangan. Ia adalah pemain yang berwibawa bagi rekan setimnya. Ia selalu siap untuk pertempuran, ia adalah yang terhebat.”
Ivano Bordon:
“Ia seperti kakak buat saya. Aku berbicara dengan dia di telepon 15 hari yang lalu. Aku mengatakan kepada dia bahwa ketika aku kembali dari tim nasional aku akan mengunjunginya. Sangat disayangkan pemain-pemain muda sekarang tidak sempat menemuinya.”
Gianni Rivera:
“Ia adalah pribadi yang hebat, jauh lebih hebat dibanding olahraga itu sendiri. Ketika kami berdua telah berhenti bermain kami banyak melalui tahun bersama-sama dan bertemu satu sama lain secara teratur. Ada suatu hubungan sangat kuat antara kami.”
Dino Zoff:
“Aku mempunyai memori-memori yang luar biasa bersama Giacinto. Kami bermain bersama di tim nasional selama bertahun-tahun. Ia adalah orang yang luar biasa, anda tidak bisa gagal untuk menyukainya.”
Gigi Riva:
“Ia adalah kapten dari generasi kita. Ia adalah pribadi yang bersih dan sayangnya ia meninggalkan kita terlalu cepat. Kami mempunyai hubungan yang sempurna. Ia mengetahui bahwa ia bisa mengharapkan aku dan aku pun mengetahui bisa mengharapkan dia. Aku kehilangan seorang teman dan rekan di dalam banyak petualangan yang luar biasa.”
UEFA (Andy Roxburgh):
“Kita semuanya bersedih mendengar berita ini, dan itu merupakan goncangan yang hebat. Aku melakukan pekerjaan pelatihan dengan akademi muda Inter Milan beberapa bulan yang lalu, dan aku duduk dengan dia menonton suatu permainan. Pada waktu itu kita tidak mengetahui ada suatu masalah. Tak dapat diungkapkan dengan kata-kata bagaimana olahragawan cerdas bisa menghilang dari kita dengan cepat. Ia adalah seorang yang ajaib, absolut yang terhebat. Sebagai seorang pesepakbola ia ada di tingkat tertinggi, menjadi presiden Inter. Ia adalah orang yang memperkenalkan posisi full-back menyerang kepada dunia sepakbola dan ia membicarakannya secara detil kepada para direktur teknis pada suatu konferensi UEFA yang terbaru. Pelatih FC Celtic Jock Stein memberi contoh pemain belakang rekan setimnya di tahun 1960, Tommy Gemmell, yang mengikuti gaya bermain Giacionto. Ironisnya Gemmell mencetak salah satu gol Celtic saat melawan Giacinto dan Inter pada final Piala Champions Eropa 1967 di Lisbon. Ia adalah wujud yang terbesar dari pujian ketika orang-orang mengikuti anda. Catatan prestasinya sebagai pesepakbola sangat luar biasa.”
Juventus:
“Juventus sudah menerima berita kepergian Giacinto Facchetti, bersamaan dengan itu kami sampaikan pernyataan duka cita dan kesedihan mendalam kepada keluarganya, Inter dan penggemarnya. Dan untuk semua olahragawan/ti Italia ini adalah momen kehilangan seorang legenda sepakbola dunia.”
AC Milan:
“Presiden Inter Giacinto Facchetti adalah seorang olahragawan sejati, seorang pelopor sepakbola yang memngusung fair play dan berkarakter di dalam dan di luar lapangan. Semua pendukung Milan dan semua orang yang tinggal di kota ini bersedih atas berita ini dan kita semua menyatakan pernyataan duka cita kepada keluarga Giacinto Facchetti, para teman dan stafnya yang melalui hal-hal hebat bersamanya.”
Roma:
“Dunia olahraga telah banyak kehilangan figur yang karismatik dan menjunjung profesionalitas, Facchetti membedakan dirinya dengan kualitas tinggi moralitasnya.”

Catatan: Diterjemahkan ke bahasa Indonesia tanpa mengubah maknanya.

Sumber: Interina vol. 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar