Berlatar belakang 'gerah'nya mengenai ejekan dan tuduhan sejumlah tifosi klub Italia lain kepada Inter yg menganggap Inter diselamatkan FIGC dari degradasi 1922 dan menjadikan Venezia sebagai pengganti Inter, maka saya mencoba melakukan sebuah riset kecil2an mengenai apa yg sebenarnya terjadi di Prima Categoria FIGC dan Prima Divisione CCI (sebelum masa Serie-A) musim kompetisi 1921-1922 serta Prima Division 1922-1923.
I. Campionato Federale/Prima Categoria dan Seconda Categoria/Promozione FIF/FIGC
Sejak kompetisi sepakbola di Italia bergulir pd tahun 1898, klub2 sepakbola Italia baru bermunculan satu demi satu dan menyebabkan ledakan jumlah klub sepakbola yg berkompetisi di Campionato Federale. Untuk mengatasi masalah ini Federasi Sepakbola Italia yg ada saat itu (FIF yg kemudian berganti nama menjadi FIGC tahun 1909) membuat sebuah kompetisi baru bernama Seconda Categoria (sebelum masa Serie-B) di tahun 1904 sebagai ajang untuk menyaring kompetensi klub2 baru ini sebelum dipromosikan ke Campionato Federale baru yg sejak saat itu diberi nama anyar: Prima Categoria.
Adalah Pro Vercelli klub pertama dari Seconda Categoria yg berhasil promosi ke Prima Categoria di tahun 1907 dan bahkan langsung berhasil menjuarai kompetisi tertinggi sepakbola Italia tersebut di tahun 1908 ato hanya 1 tahun setelah promosi. Pd 1912 FIGC menetapkan peraturan baru ttg promosi yg akhirnya merubah nama Seconda Categoria menjadi Promozione.
II. FIGC dan CCI
Tapi kemudian masalah barupun muncul, meskipun jumlah klub baru yg bisa masuk Prima Categoria berhasil dibatasi setiap musimnya namun jumlah klub yg berkompetisi di sana terus bertambah karena tidak adanya klub yg keluar (ato degradasi) dari situ. Parahnya adalah karena saat itu setiap klub yg berkompetisi di Prima Categoria memiliki representatif di FIGC (jd seperti Parlemen) maka banyak klub2 kecil yg jumlahnya mayoritas menolak usulan klub2 elit Italia untuk memberlakukan sistem degradasi untuk mengurangi jumlah klub Prima Categoria sekaligus membuat kompetisi berjalan lebih kompetitif.
Puncaknya adalah pd saat pelatih legendaris Italia, Vittorio Pozzo, mengajukan petisi kepada FIGC pd 1921 yg popular dengan sebutan Progetto Pozzo agar dirancang sebuah sistem degradasi namun setelah voting yg berjalan alot ternyata petisi tersebut harus kandas karena representatif klub2 kecil yg telah disebutkan di atas tidak ingin terlempar dari Prima Categoria. Akhirnya di tahun tersebut para klub elit memutuskan hengkang dari FIGC dan membentuk CCI dan mengadakan kompetisi sendiri yg mereka namakan Prima Divisione dan kasta keduanya yg dinamakan Seconda Divisione. Sementara di sisi lain FIGC tetep ngotot menyelenggarakan Prima Categoria meski tanpa dihadiri klub2 elit.
III. Prima Divisione 1921-1922 (CCI)
Salah satu regulasi yg disetujui dalam penyelenggaraan pertama Prima Divisione musim 1921-1922 oleh CCI adalah diberlakukannya regulasi sistem degradasi, sementara sistem kompetisi akan dibagi dalam 2 turnamen; Lega Nord dan Lega Sud. Juara masing2 turnamen akan diadu dalam Final untuk menentukan juara Prima Divisione 1921-1922.
Lega Nord yg diikuti 24 klub akan dipecah menjadi 2 Grup, kedua Juara Grup akan diadu dalam Final Lega Nord dan pemenangnya akan menjadi Juara Lega Nord Prima Divisione 1921-1922 sementara kedua Juru Kunci juga akan diadu dalam play-off degradasi (spareggi) dan yg kalah akan terdegradasi untuk kemudian digantikan Juara Lega Nord Seconda Divisione 1921-1922.
Lega Sud diikuti oleh 32 klub yg terbagi dalam 5 Regional berbeda (Lazio, Marche, Campania, Puglia dan Sicilia) karena kemampuan ekonomi klub2 peserta2 Lega Sud tidak memungkinkan untuk diadakannya turnamen panjang seperti yg diterapkan di Lega Nord, masing2 Juara Regional akan diadu dalam play-off dan pemenangnya menjadi Juara Lega Sud sementara regulasi degradasi Lega Sud memberlakukan sistem berbeda untuk masing2 Regional: Lazio (9 klub berformat liga, 3 klub terbawah degradasi langsung), Marche (6 klub yg dibagi dalam 2 grup, 5 klub terdegradasi langsung), Campania (7 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Puglia (4 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Sicilia (6 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung).
Klasemen Akhir Prima Divisione CCI 1921-1922
Lega Nord
Grup A:
1. Pro Vercelli 36
2. Novara 32
3. Bologna 27
4. Mantova 24
5. Andrea Doria 23
6. Juventus 22
7. Hellas Verona 22
8. US Milanese 20
9. AC Milan 18
10. US Livorno 17
11. Spezia 16
12. Vicenza 7
Grup B:
1. Genoa 37
2. Alessandria 28
3. Pisa 27
4. Modena 26
5. Padova 23
6. Casale 20
7. Legnano 20
8. Savona 20
9. Torino 20
10. Venezia 17
11. Brescia 15
12. Inter Milan 11
i) Pro Vercelli dan Genoa maju ke Final Lega Nord
ii) Vicenza dan Inter Milan bertemu di Play-off degradasi Lega Nord
Lega Sud
Campania:
1. Puteolana 24
2. Savoia 18
3. Inter Napoli 12
4. Naples FC 11
5. Ilva Bagnolese 10
6. Juve Stabia 9
7. Salernitana 0
Sicilia:
1. Palermo 20
2. Libertas Palermo 12
3. Messinese 10
4. Umberto Messina 10
5. SC Messina 8
6. Vigor Trapani 0
Marche:
Grup Macerata:
1. Helvia Recina 8
2. Macerata FC 4
3. Virtus Macerata 0
Grup Ancona:
1. Anconitana 8
2. Virtus Senigallia 4
3. Folgore 0
Grup Finale Marche:
1. Anconitana 12
2. Vigor Senigallia 7
3. Helvia Recina 4
4. Macerata FC 1
Lazio:
1. Fortitudo Roma 28
2. Alba Roma 22
3. Juventus Audax 21
4. Lazio 21
5. US Romana 15
6. Roman FC 12
7. Audace Roma 12
8. Pro Roma 8
9. Tivoli 4
Puglia:
1. Audace Taranto 9
2. Pro Italia Taranto 8
3. Liberty Bari 6
4. Veloce Taranto 1
i) Puteolana, Palermo, Anconitana, Fortitudo Roma dan Audace Taranto maju ke Final Lega Sud
ii) Salernitana, Vigor Trapani, Virtus Macerata, Folgore, Audace Roma, Pro Roma, Tivoli dan Veloce Taranto terdegradasi langsung ke Seconda Divisione Lega Sud
Finale Lega Nord
Pro Vercelli vs Genoa 0-0 2-1 (Agg. 2-1)
Finale Lega Sud
1st Round:
Puteolana vs Anconitana 3-0
Audace Taranto vs Palermo 1-0
Semifinal:
Fortitudo Roma vs Audace Taranto 4-1
Final:
Fortitudo Roma vs Puteolana 2-0
Finale Prima Divisione CCI 1921-1922
Fortitudo Roma vs Pro Vercelli 0-3 5-2 (Agg.8-2)
* Revisi pasca Comprommeso Colombo:
Lega Nord;
1) Play-off degradasi Vicenza vs Inter Milan dibatalkan
2) US Livorno, Spezia, Venezia dan Brescia diikutsertakan dalam play-off degradasi
Lega Sud;
1) Grup Regionale Marche ditiadakan, semua klub di dalamnya terdegradasi ke Seconda Divisione Lega Sud kecuali Anconitana sebagai Juara Grup
IV. Re-Integrasi CCI ke FIGC 1922
Pd 22 Juni 1922 atau hanya setahun setelah 'pembelotan' CCI, pihak FIGC dan CCI menyetujui petisi yg diajukan Emilio Colombo (Direktur harian olahraga terkemuka La Gazzetta Dello Sport saat itu). Petisi ini yg dikenal dengan sebutan Comprommeso Colombo yg berisi formula penyelenggaraan sebuah kompetisi baru yg diikuti klub2 hasil integrasi kompetisi Prima Categoria dan Promozione FIGC dengan Prima Divisione dan Seconda Divisione CCI, pada akhirnya baik FIGC dan CCI menyepakati Comprommeso Colombo dan setuju untuk bersatu kembali di bawah nama FIGC.
Dengan disetujui kesepakatan ini lahirlah Prima Divisione baru yg menggantikan Prima Categoria FIGC dan Prima Divisione CCI, serta lahir juga Seconda Divisione baru yg menggantikan Promozione FIGC dan Seconda Divisione CCI. Baik Prima Divisione dan Seconda Divisione dibagi dalam 2 Turnamen, Lega Nord akan dijalankan oleh FIGC sementara Lega Sud dijalankan CCI.
V. Petisi Emilio Colombo (Direktur La Gazzetta Dello Sport) 1922
Untuk memperjelas apa saja isi dari Petisi Colombo atau yg dikenal dengan Comprommeso Colombo, maka di sini saya akan menjabarkan poin2 Comprommeso Colombo sesuai apa yg saya ketahui.
Hal-hal yg disepakati:
1) Reunifikasi kedua Asosiasi (FIGC dan CCI) dan reintegrasi kompetisi2 di bawah kedua Asosiasi tersebut.
2) Kompetisi utama musim 1922-1923 yg kini dinamai Prima Divisione di bawah FIGC (Lega Nord) akan diikuti oleh 36 klub dari 2 kompetisi musim sebelumnya Prima Categoria FIGC dan Lega Nord Prima Divisione CCI serta dibagi dalam 3 Grup – setiap grup diisi masing2 12 klub.
3) Kompetisi utama baru musim 1922-1923 akan diselenggarakan terpisah antara Lega Nord di bawah FIGC dan Lega Sud di bawah CCI.
4) Pada kompetisi Lega Sud di bawah CCI, seluruh proses teknis kompetisi akan diserahkan sepenuhnya kepada Asosiasi yg berwenang (CCI).
5) Kompetisi sepakbola Italia mulai musim kompetisi 1922-1923 akan terdiri dari 4 level/kasta yaitu Prima Divisione danSeconda Divisione yg dijalankan bersama oleh FIGC (Lega Nord) dan CCI (Lega Sud) sertaTerza Divisione dan Quarta Divisione yg dijalankan oleh Comitati Regionali/Komite Regional (di bawah CCI).
6) Mulai musim kompetisi 1923-1924, Prima Divisione Lega Nord FIGC hanya akan diikuti 24 klub.
7) FIGC mengakui Pro Vercelli yg memenangkan Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juara Italia (scudetto) yg sah. (Akhirnya hal ini menjadikan adanya 2 Juara pd musim 1921-1922: Novese sebagai juara Prima Categoria dan Pro Vercelli sebagai juara Prima Divisione.
Pengorganisasian 36 klub peserta Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923:
1) 12 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 6 klub yg menempati posisi teratas Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Pro Vercelli, Novara, Bologna, Mantova, Andrea Doria, Juventus, Genoa, Alessandria, Pisa, Modena, Padova, Casale.
2) 12 klub yg berasal dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC, terdiri dari masing2 2 klub yg menempati posisi teratas keenam Grup Regional. Mereka adalah: Sampierdarenese, Speranza Savona, Novese, US Torinese, Esperia Como, Cremonese, Petrarca Padova, Udinese, SPAL, Virtus Bolognese, Pro Livorno, Lucchese.
3) 6 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 3 klub yg menempati posisi ke-7 hingga ke-9 dari Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Hellas Verona, US Milanese, AC Milan, Legnano, Savona, Torino.
4) 6 klub yg berasal dari hasil play-off degradasi (spareggi), peserta spareggi terdiri dari: 3 klub yg menempati posisi terbawah Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 6 klub), masing2 2 klub yg menempati posisi ke-3 hingga ke-4 dari keenam Grup Regional Prima Categoria 1921-1922 FIGC (total 12 klub), 2 klub yg menempati posisi teratas Putaran Final Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 2 klub).
Pengorganisasian spareggi Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923:
1) Putaran Kualifikasi spareggi FIGC diikuti oleh seluruh wakil dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC (12 klub) yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Rivarolese, Valenzana, Pastore, Viareggio, Como, Piacenza, Bentegodi Verona, Sestrese, Parma, Treviso, Libertas Firenze, Enotria Goliardo. Putaran Kualifikasi CCI diikuti 2 klub Juru Kunci Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI melawan 2 klub wakil Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI dan akan menghasilkan 2 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Vicenza, Inter Milan (Prima Divisione), Derthona, SC Italia Milano (Seconda Divisione). Format pertandingan berlangsung 1 kali di tempat netral.
2) Putaran Utama spareggi diikuti 8 klub dari Putaran Kualifikasi spareggi dan 4 klub tersisa wakil Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923. Mereka adalah: Venezia, Rivarolese, Pastore, Spezia, US Livorno, Piacenza, Sestrese, Brescia, Derthona, Treviso, Inter Milan, Libertas Firenze. Format pertandingan berlangsung 2 kali home dan away, apabila dalam 2 pertandingan tidak berhasil menemukan pemenang maka diadakan 1 pertandingan penentu di tempat netral.
3) Putaran Tambahan spareggi diikuti 4 klub yg tersingkir dari Putaran Utama spareggi (2 klub lagi tidak diikusertakan, Libertas Firenze tidak memiliki jumlah skuad yg cukup dan Piacenza mengundurkan diri) yg dibagi dalam 2 putaran, semifinal dan final. Mereka adalah: Sestrese, Venezia, Spezia, Treviso. Semua putaran berformat 1 kali pertandingan di tempat netral.
Setelah spareggi berhasil menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923, ternyata masih ada 1 jatah tersisa sebagai akibat dari bangkrutnya Pro Livorno yg sebelumnya sudah masuk ke dalam 12 klub teratas Prima Categoria 1921-1922 FIGC. Karena alasan inilah Comprommeso Colombo memperpanjang masa spareggi untuk menghasilkan 1 klub lagi yg mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923.
Hasil lengkap spareggi Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923:
Putaran Kualifikasi
Dibagi dalam 2 zona; zona FIGC dan zona CCI. Pertandingan berlangsung 1 kali dan dilaksanakan di tempat netral, kemudian diulang di lain waktu apabila hasilnya imbang. Pemenang melaju ke putaran utama.
FIGC
Rivarolese - Valenzana 2-0
Pastore - Viareggio 4-0
Como - Piacenza 1-2
Bentegodi Verona - Sestrese 2-7
Parma - Treviso 1-2
Libertas Firenze - Enotria Goliardo 2-1
CCI
SC Italia Milan - Inter Milan 0-2 (SC Italia Milano mengundurkan diri)
Derthona - Vicenza 4-0
Putaran Utama
Zona FIGC dan CCI digabung. Pertandingan berlangsung dalam 2 leg (home dan away), sementara apabila hasilnya imbang akan ditentukan di pertandingan tambahan yg dilaksanakan di tempat netral hingga menemukan pemenangnya. Pemenang berhak lolos ke Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923. Klub yg disebut pertama adalah tuan rumah leg I, klub yg disebut serikutnya adalah tuan rumah leg II.
Rivarolese - Venezia 0-0 2-1
Spezia - Pastore 1-1 1-2 Piacenza - US Livorno 2-4 (diulang karena masalah teknis, hasil sebelumnya 1-4) 0-2 (Piacenza mengundurkan diri)
Brescia - Sestrese 2-0 0-5 (Penentuan 2-0)
Treviso - Derthona 0-1 0-1
Inter Milan - Libertas Firenze 3-0 1-1
Putaran Tambahan
Dibagi dalam 2 putaran; Semifinal dan Final. Setiap putaran berlangsung dalam 1 kali pertandingan dan dilaksanakan di tempat netral, kemudian diulang di lain waktu apabila hasilnya imbang. Pemenang putaran Final berhak lolos ke Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923 menggantikan Pro Livorno yg bangkrut.
Semifinal
Sestrese - Venezia 1-0
Spezia - Treviso 3-0
Final
Spezia - Sestrese 2-1
VI. Kontroversi Petisi Emilio Colombo dan Perkembangannya
Dengan sekilas kita bisa melihat bahwa Comprommeso Colombo mengabaikan Lega Sud dibandingkan Lega Nord, indikasinya jelas yaitu bahwa Comprommeso Colombo sama sekali tidak mengatur pengorganisasian Lega Sud dan sepenuhnya fokus pd pengorganisasian Lega Nord. Hal ini jugalah yg pada awalnya menjadi titik utama kontroversi Comprommeso Colombo pada tahun2 awal kelanjutan Prima Divisione. Alasan Colombo memprioritaskan Lega Nord sebenarnya cukup bisa dipahami mengingat pada saat itu klub2 yg berasal dari selatan tidak memiliki prestise dan kemampuan finansial memadai sehingga hanya dianggap jauh lebih inferior, namun tetap saja tidak bisa dibenarkan karena jelas ada ketidakadilan dan diskriminasi dalam hal ini
Setelah era transformasi dari Prima Divisione ke Serie-A pd awal tahun 30an dan terutama pasca era Perang Dunia II pd akhir tahun 40an ternyata kontroversi seputar Comprommeso Colombo masih berputar, namun fokus kontroversi bergeser dari yg awalnya ttg diskriminasi terhadap klub2 Selatan (Lega Sud) menjadi ttg diskriminasi terhadap klub2 Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC. Indikasinya utamanya adalah seputar penetapan 36 klub peserta Lega Nord Prima Divisione 1922-1923 dimana klub2 dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC diberi jatah yg lebih sedikit dibandingkan klub2 dari Prima Divisione 1921-1922 CCI, bahkan pd proses spareggi seluruh wakil Prima Categoria 1921-1922 FIGC langsung diikutsertakan sejak Putaran Kualifikasi sementara hanya 2 dari total 6 klub Prima Divisione 1921-1922 CCI peserta spareggi yg mengikuti Putaran Kualifikasi. Indikasi lain adalah diturunkannya kasta Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC setelah Comprommeso Colombo mentransformasi kedua kompetisi tersebut menjadi Terza Divisione dan Quarta Divisione.
Pergeseran kontroversi Comprommeso Colombo paling anyar terjadi pasca skandal Calciopoli 2006 yg memaksa Juventus terdegradasi dan meninggalkan Inter Milan sebagai satu2nya klub Italia sepanjang sejarah yg tidak pernah terdegradasi dari kasta pertama kompetisi sepakbola Italia. Sebagian pihak yg merasa tidak bisa menerima fakta ini bahkan kemudian memfitnah Inter Milan seharusnya terdegradasi pd tahun 1922 karena menempati posisi Juru Kunci Lega Nord Prima Divisione Grup B 1921-1922 CCI dengan menggunakan Comprommeso Colombo sebagai alasan Inter Milan terlepas dari degradasi. Hal terakhir inilah, yg setelah saya jabarkan panjang lebar di atas, akan saya luruskan kembali kebenarannya
Petisi Colombo versi Pasca Calciopoli 2006: Fitnah Terhadap Inter Milan dan Fakta Sebenarnya
1. Fitnah: Inter Milan seharusnya terdegradasi setelah mengakhiri Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B. Fakta: Sejak awal Regulasi Prima Divisione 1921-1922 CCI tidak menyatakan Juru Kunci kedua Grup Lega Nord otomatis terdegradasi langsung. Inter Milan yg berakhir sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B seharusnya menjalani play-off degradasi (spareggi) melawan Vicenza selaku Juru Kunci Lega Nord Grup A, pemenangnya akan bertahan di Prima Divisione dan yg kalah terdegradasi ke Seconda Divisione. Hanya saja Spareggi antara Inter Milan vs Vicenza tidak pernah terjadi karena didahului oleh disepakatinya Comprommeso Colombo sebelum jadwal pertandingan tersebut
2. Fitnah: Comprommeso Colombo diajukan oleh Emilio Colombo dan manajemen Inter Milan. Fakta:Manajemen Inter Milan tidak terlibat perancangan Comprommeso Colombo karena petisi tersebut awalnya disusun Emilio Colombo bersama Presiden FIGC, Luigi Bozino, dan Presiden CCI, Giovanni Lombardi pada sebuah pertemuan mediasi 7 Desember 1921 di Milan. Fitnah ini muncul hanya karena tempat diselenggarakannya mediasi berdekatan dengan vila milik Enrico Olivetti, Presiden Inter Milan dari 1923-1926 (baru dilantik sebagai Presiden Inter Milan hampir 2 tahun setelah proses mediasi awal yg dipermasalahkan!)
3. Fitnah: Comprommeso Colombo berisi permohonan agar Inter Milan tidak didegradasi dan menjadikan Venezia sebagai pengganti Inter Milan untuk degradasi. Fakta: Silakan dibaca lagi poin2 Comprommeso Colombo di atas dan tolong tunjukan bagian yg menyatakan Venezia menggantikan Inter Milan untuk terdegradasi. Inter Milan lolos dari degradasi berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah, sebaliknya Venezia justru terdegradasi juga berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar